Jumat, 15 April 2011

cerbung hell house part-2


Hell house Part-2
Hi.. aku nyoba buat cerbung nih.. semoga kalian pada suka yaaa…
Ni part-2 dari hell house.. part pertamanya bisa kalian baca di fb keduaku: Amanda afifah.




Shilla yang sedari tadi ikut mendengarkan pembicaraan mama dan saudari tirinya hanya tertunduk lesu.  Dia bingung harus gimana. Jika ia bilang ke cakka pasti nyawa papanya terancam.

“ Pasti ada cara kok, tenang aja shilla” pikir shilla.
“ Woy,, shilla ngapain KAMU diem aja disini?? Sono gih bantuin tuh si bibi. KAMU TUH MESTINYA KERJANYA TUH NYAPU, NGEPEL. BUKANNYA MALAH DISINI NGUPINGIN PEMBICARAAN ORANG. EMANGNYA KAMU GAK PERNAH APA DIAJARIN SOPAN-SANTUN SAMA MAMAMU ITU?? ” kata mama lita dengan membentak dan menjambak rambut  shilla.

“ Aww..aww sakit ma. Iiii…yyy..aaa ma! Aku akan bantuin bibi kok!” kata shilla dengan meringis kesakitan.

“ Bagus kalo gitu. Cepet gih sana. GAK PAKE LAMA.!” Kata mama lita sambil melepas jambakannya kepada shilla, lalu pergi ke ruang tamu.

Setelah mamanya itu pergi, shilla langsung cepat-cepat mengerjakan tugasnya itu. Tiba-tiba saat dia sedang mengepel, dia enggak sengaja menyenggol guci besar dan akhirnya pecah dengan menimbulkan suara yang berisik banget.

“ Aduh.. aduh shilla apa sih yang sedang kamu lakukan “ANAK SIAL” (Sory shivers ini kan Cuma cerita)” kata mama lita berteriak sambil berjalan menuju sumber suara.

“ A…aaa..kku” Kata shilla dengan suara yang terbata-bata.
“ AKU APA? OMG SHILLA!! APA YANG KAMU LAKUKAN DENGAN GUCI ITU. KAMU TAU GAK SIH ITU TUH GUCI KESAYANGAN MAMA TAU.” Kata mama lita dengan marah-marah

Disaat yang bersamaan, ternyata tanpa mereka sadari ada seorang cowo yang sedang mengintip.
“ Kasihan shilla. Dia  dimarahin terus sama mama! Padahal dia tidak punya salah apa-apa!” pikir cowok itu yang ternyata adalah kakak tiri shilla (Rio).

Tiba-tiba terbesit dipikiran Rio untuk menolong shilla yang sedang dimarahi habis-habisan. Cuma dia bingung harus melakukan apa. Jika ia menolong, pasti shilla gak akan dilepas dari hukumannya. Akhirnya dia memutuskan untuk menolong shilla, karena dia melihat shilla yang sudah didorong oleh mamanya sampai shilla terjatuh dan tangannya ditekan keras kearah pecahan guci dengan menggunakan kaki ( lebih tepatnya diinjak ke arah pecahan guci) dan menimbulkan luka di tangan shilla.

“MAMA! SUDAH CUKUP MA!” kata Rio setengah membentak mamanya dan segera berlari menuju tempat mamanya dan shilla berada.

“Kenapa kamu berani membentak mama Rio!” kata mama lita membentak balik Rio.

“ Ka..ka..rena, karena mama tuh salah. Mama tuh  enggak seharusnya nyiksa shilla kan kasihan ma!” kata Rio yang langsung ciut keberaniannya karena mamanya membentak balik kepadanya.

Tiba-tiba datanglah papanya shilla.

“ Hallo mama! Anak-anak lagi pada ngapain sih?” tanya papa shilla yang baru datang dari luar kota.

Tiba-tiba saat papa shilla sedang berjalan, ia melihat shilla yang sedang menahan sakit ditangannya karena terluka.

“ya allah, ada apa ini! Apa yang sudah terjadi terhadapmu shilla?” tanya papa shilla dengan panik.

“ Itu pa tad..” omongan shilla terputus saat dia mau bicara sama papanya bahwa tadi saat akan membersihkan pecahan guci, tiba-tiba tangannya langsung diinjak dengan keras yang menyebabkan tangannya terluka tapi tidak jadi karena tangannya sudah dicubit oleh mamanya.

“ Awas kalo sampai berani bilang sama papamu itu!” bisik mama lita yang bisikannya itu membuat shilla tak jadi cerita sama papanya.

“ Eh,, itu pa tadi shilla enggak sengaja mecahin guci mama, eh pas mau dibersihin tangannya terluka. Ya, kan shilla?” tanya mamanya sambil melotot ke arah shilla yang mengartikan bahwa shilla harus jawab “ya”.

“ng.. iya pa. Ini salah shilla. Shilla ceroboh banget” ujar shilla berbohong sama papanya.

“ENGGAK!. SHILLA ENGGAK CEROBOH KOK!” kata Rio berteriak dan akhirnya berlari menuju kamarnya.

“ Apa maksud perkataan rio tadi ma?” tanya papa shilla sambil mengerutkan kening tanda bingung.

“Gak tau tuh pa, aneh! dia anaknya memang begitu. Sifatnya nurun sama papanya. Tapi dia sebenarnya baik kok” kata mama lita pura-pura baik.

Akhirnya, shilla mengobati lukanya sendiri. Ia lega akhirnya papanya pulang dan ia tak jadi mengerjakan tugas dari mamanya itu. Setelah mengobati lukanya sendiri, ia langsung masuk kamar. Beruntung kamar ia dan Oik dipisah. Setelah itu, ia memandangi fotonya dan alvin saat mereka berdua masih kecil.

“Vin,, kamu kapan pulang aku kangen kamu” kata shilla sambil menangis dan tetap terus memandangi foto mereka berdua. Karena terus-menerus menangis, akhirnya shilla pun tertidur sampai esok pagi.





Bersambung…

 Gimana bagus enggak? Jelek ya?
Nantikan cerbung selanjutnya di part-3
 By: dinar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar