Selasa, 10 Mei 2011

" OUR LOVE STORY " part 3

hii all..
saya balik lagi nih,,
masih seperti kemarin tidak ada sistem tag
karena saya malezz banget... hehehe

# our love story # part 3


i

h
o
p
e

y
o
u

l
i
k
e



“apa tantangannya?” Tanya agni

“lu harus ngerayu gue” jawab cakka santai

“hah? Apa ga salah tuh?” Tanya agni kaget, cakka pun menggeleng

“ogah” kata agni ketus

“nanti lu ga gue kasih tanda tangan gue”

“ia dah” jawab agni ogah-ogahan

“kak cakka yang ganteng mirip Justin bieber, kasih gue tanda tangan lu dong” kata agni sambil memasang muka melasnya.

“hahaha… muka lo pengen gue bayar ag!”tawa cakka, dan sebuah toyoran mulus mendarat dikepala cakka, dan siapa lagi pelakunya kalau bukan agni

“sakit ag” kata cakka sambil mengelus-elus kepalanya

“biarin, cepet tanda tangan buku gue nih” kata agni sambil memberikan bukunya kepada cakka, mau ga mau cakka pun menandatangani buku itu.

“thanks” kata agni sambil meninggalkan cakka.
__skip__


__alshill__


“ka Alvin” panggi shilla saat melihat Alvin sedang duduk disamping sebuah pohon. Alvin menoleh ke shila dan tatapannya kembali lurus ke depan

“kak” panggil shilla saat mendekati Alvin

“apa?” Tanya Alvin tanpa menoleh sedikitpun ke shilla

“minta tanda tangan lu dong” kata shilla dengan memasang muka melasnya

“ga semudah itu” kata Alvin yang masih tetap fokus terhadap pandangannya

“trus gue di suruh apa dong?” Tanya shilla

“tembak nih pohon” kata Alvin sambil menunjuk sebuah pohon

“lah? Gue masih waras kali kak” elak shilla

“mau dapet tanda tangan gue ga?” Tanya Alvin santai

“iya gue mau” kata shilla ogah-ogahan, lalu shilla pun mendekati pohon
tersebut dan mulai berkata

“pohon, gue suka sama lu. Lu mau ga jadi pacar gue?” kata shilla stengah hati

“gue udah kayak orang gila nih, pake nembak pohon segala” batin shilla

“gue udah kak” lanjut shilla

“belom, lu cium dulu tuh pohon” kata Alvin yang sukses membuat shilla ngamuk

“lu gila apa kak? Gue disuruh nembak pohon lah, trus disuruh nyium pohon lagi” kata shilla kesal

“yaudah kalo lug a mau dapet tanda tangan gue” jawab Alvin santai

“ia” shilla pun mendekati pohon tersebut kemudian menciumnya. Alvin memperhatikan shilla, kemudian ia tersenyum tipis.

“udah puas lo kak?” Tanya shilla judes

“banget, mana buku lo?”shilla pun memberikan bukunya kepada Alvin

“nih” kata Alvin setelah selesai mendatangani buku shilla

“makasih kak” kata shilla, lalu meninggalkan Alvin sendirian
__skip__


__rify__


“duh kak rio mana lagi, tu orang mentang-mentang kurus ngilangnya cepet banget. Gue udah cari keliling sekolah ga ketemu-ketemu” guman ify saat mencari rio

“woi, ngapain lu ngata-ngatain gue?” kata sesosok suara yang tidak tamapak orangnya

“siapa lu?” Tanya ify bingung sambil celingukan mencari sumber suara

“gue rio” kata suara itu

“ka rio, lu dimana? Kok gue ga bias ngeliat lu? Jangan-jangan lu setan lagi” kat ify ketakutan

“ gue diatas dodol” ify pun menoleh keatas, dan dilihatnya rio yang menatapnya dengan aura neraka.

“hehehe piss ka” kata ify sambil membentuk jarinya membentuk huruf V

“ngapain lu nyariin gue, udah gitu pake ngata-ngatain gue lagi” kata rio kesal

“lu juga sih kak, dari tadi gue cari-cariin ternyata lu lagi naik diatas pohon. Ngapain lu kak? Mau nyolong mangga ya?” cerocos ify panjang lebar

“enak aja masa seorang ketua osis nyolong mangga” kata rio yang kesal dengan perkataan ify

“awas, gue pengen turun nih” lanjut rio, ify pun minggir
Brukk….

“adaw…” teriak rio saat terjatuh dari pohon

“hahaha… makannya jangan manjat-manjat pohon” tawa ify puas karena melihat rio terjaruh dari pohon

“tawa?” Tanya rio kesal

“engga nangis” kata ify jutek

“lu ngapain nyariin gue?” Tanya rio

“gue disuruh minta tanda tangan lo”

“tapi ada syaratnya”

“apa?” Tanya ify yang kembali jutek

“lu harus beliin gue chitato sama pulpy orange dalam waktu 30 menit” kata rio yang ampuh membuat ify nyonyol

“kan selama jam pelajaran gue ga boleh keluar gebang” kata ify kesal

“nanti gue izinin sama satpamnya” jawab rio enteng

“trus kan belinya jauh, udah dikasih waktunya cumin stengah jam” cerocos ify

“kalo itu mah DL, nih duitnya”kata rio sambil memberikan ify selembaran uang

“gue tunggu di ruangan osis” lanjut rio sambil pergi meninggalkan ify

“ngeselin banget sih” batin ify kesal
__skip__


@ruang osis


          Didalam ruangan ini hanya terdapat anak-anak d’orionds yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Rio sedang dengerin i-pondnya, iel sedang mainin bbnya, ozy sedang mainin pspnya, sedangkan Alvin sedang tidur dan cakka sedang ngaca(?).

Gubrag…..



bersambung.....

gimana???
maaf kalo jelek....
ditunggu komen+likenya ya..

_admin6 milfy_

" OUR LOVE STORY " part 2

hi all...
maaf kalo saya baru muncul
saya membawa cerbung saya..
kalo ini tidak ada sistem pen-tag-an,,
karena saya itu harus adil
kalau ada yang mau ditag,,
silahkan liat difb saya
tapi kalo difb saya sudah sampai part23
hii all...
kebetulan lagi libur,, cerbungnya dilanjutin nih...
ga ngaret kan???

hope you like.......
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


“dapet siapa lo cha?” Tanya agni kepada acha

“gue dapet kak ozy. Kalo lu?” Tanya+jawab acha

“duh,, gue kak cakka lagi” kata agni kesal karena nam yang didapatnya adalah cakka.

“hahaha… jodoh kali lu” tawa acha

“betul tuh” timpal shilla yang disertai anggukan sivia dan agni

“kalo lu vi?” Tanya shilla kepada via

“gue ka iel, kalo lu fy” tanya+jawab sivia

“gw kak rio” jawab ify santai

“lu siapa shill?” tanya acha

“gue kak Alvin” jawab shilla lemas karena ia mendapat nama Alvin

“hahaha… nikmatin ya ngomong sama tembok” tawa agni yang diikuti tawa ify, sivia dan acha. Mereka pun pergi untuk menemui anggota osis untuk meminta tanda tangan mereka.



__ocha__


“kak ozy” panggil acha kepada ozy yang terlihat duduk di pinggir lapangan

“apaan panggil-panggil nama gue, demen lo sama gue” kata ozy pd abis

“pd abis lo” kata acha

“kak minta tanda tangan lo donk” lanjut acha sambil memasang muka measnya

“ga segampang itu” jawab ozy enteng

“yaudah apaan tantangannya?”

“lu lari 5 puteran lapangan, tapi sambil ngomong ‘ozy ganteng’ sampe puteran dilapangan lu itu selesai.” Kata ozy santai

“idih… narsis banget lo kak” cibir acha

“lu ga mau dapet tanda tangan gue?” tanya ozy

“iya deh” jawab acha males-malesan. Acha pun lari dilapangan sambil mengataka ‘ozy ganteng’.

“huh,, narsis banget tuh orang” batin acha kesal, Setelah selesai 5 putaran acha pun menghampiri ozy

“hosh..hosh.. gw udah  selesai kak” kata acha ngos-ngosan habis lari 5 putaran lapangan

“mana buku lo” kata ozy santai

“nih” kata acha sambil memberikan bukunya ke ozy

“makasih kak” kata acha setelah mendapat tanda tangan dari ozy
__skip__



__siviel__


            Sivia yang sedang kebingungan mencari iel, tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya.

“duh dimana sih kak iel” guman sivia kebingungan saat mencari iel

“kenapa nyariin gue” kata iel yang mengagetkan via, tiba-tiba ia sedah berada disampingnya.

“eh, ka iel, gini kak tadi gue disuruh dapetin tanda tangan kakak” kata via yang setengah kaget dengan kedatangan iel

“oo gitu,, tapi ada tantangannya” kata iel sambil tersenyum

“apa kak?”

“lu harus nembak gue”

“hah, apa ga salah kak?” kata via kaget, iel pun menggeleng

“tapi ini cuman permainan doang kan kak, bukan beneran?” tanya via kembali

“ia, cuman permainan doank”

“ka ga ada yang lainnya aja?” tanya via dengan wajah memelasnya
“ga bisa vi” kata iel

“yaudah, tapi lu jangan ketawa ya” iel pun mengangguk

“kak gue suka sama lu, lu mau ga jadi pacar gue” kata via dengan muka polosnya sambil menunduk.

“via, lu mirip banget sama vivi” batin iel sambil melihat muka sivia

“ka iel” kata via sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke hadapan iel

“kalo diliat-liat, kak iel mirip sama dama ya?” batin via

“eh, kenapa vi?” Tanya iel yang telah sadar dari lamunannya

“gapapa kok kak”

“yaudah, mana bukunya. Mau ditanda tanganin ga?” kata iel, via pun memberikan buku tersebut kepada iel.

“yaudah makasih ya kak” kata via yang sambil pergi meninggalkan iel.
__skip__


__cagni__


“ agni” teriak cakka

“paan sih kak?” kata agni sambil membalikan badannya

“elu disuruh minta tanda tangan gw kan?” Tanya cakka

“tau dari mana lu?” Tanya agni bingung

“yaelah, ditanya malah nanya lagi” jawab cakka

“ia, gue disuruh minta tanda tangan lu, puas loe?” kata agni kesal

“ok, lu gua kasih tantangan” kata cakka

“idih, pake tantangan segala” cibir agni

“lu mau tanda tangan gue ga?”

“ia, tapi tantangannya apa?” Tanya agni

“lu harus…..”


bersambung......

maaf jelek...

komen+like ya...

_admin1 milfy_

Me, You, and Him ^Part1^(Pengenalan tokoh)

hi all........... aku mau post ni cerbung, tapi ini "BUKAN BUATAN AKU" aku hanya mau share aja sama kalian!!! Mohon di baca ya...!!!!!!!!


oleh Ashilla Shivers Fc pada 15 Februari 2011 jam 7:51
Hai smuaaaaa...
AST disinii
Baca ya cerbung nya...
Meskipun dikit gaje... Kalo udah baca dilike + comment
Thx

Cekidotttt...

Shilla tebangun dari mimpi indahnya karena HPnya bergetar. Dia meraih HPnya dan melihat isi dari SMS nya.

From  : Rio Cute   
Shill, gue mw balik ke Jakarta bareng Ify, sama Via, kira-kira besok lusa… kasih taw Cakka ya… Thx Shill  
 I LOVE YOU

Shilla mau menangis ketika melihat SMS itu. Ternyata, Rio masih ingat dengan dia. Rio tidak dapat melupakan Shilla begitu saja karena Shilla adalah cinta pertamanya. Shilla segera mengeik balasan dari HPnya.

To      : Rio Cute   
Iya… Gue tunggu kedatangan loe… Gue juga mw ke skul kok… LOVE YOU TOO… :*

Kalau Cakka tau, dia pasti seneng baget! Pikir Shilla lalu menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit, Shilla turun ke orang tuanya dan menyambut mamanya.

“Mama!!” seru Shilla merdu.
"Apaan Shill? Seneng banget?" tanya mama bingung. 
“Rio, Ify, sama Via!” sahut Shilla histeris
“Kenapa mereka?” tanya mama dengan tampang bingung. Shilla tersenyum misterius dan menyodorkan HPnya.
“Baca ma!” pinta Shilla dan tersenyum manis di depan mamanya.
“Astaga! Cuma gara-gara ini Shill?” tanya mama dengan tertawa.
“Kok ketawa sih ma? Ga sopan baget!” balas Shilla dengan mulut yang dionyong-monyongkan.
“Anak mama ini… Biasa aja kali. Mereka juga sudah pasti kembali ke Jakarta. Kan mereka cuma dapat beasiswa beberapa bulan J” ralat mama agar anaknya itu enggak marah.
“Ya udah. Shilla berangkat dulu. Mau ketemu sama Cakka. Bye-bye mamaku tercinta” kata Shilla dengan tawa.
“Hahaha… Bye-bye Shilla monyong,” canda mama lalu melanjutkan kegiatan yang sedang dilakukannya.
“Mama nyebelin!!!!!!!!” sahut Shilla meskipun dia yakin mamanya tidak akan dengar teriakannya.

Shilla segera berlari menuju sekolahan Cinta Bunda (ngarang.com) yang kira-kira diberikan nama seperti itu karena semua anaknya cinta dengan mamanya.

“Cakka!” panggil Shilla ketika melihat Cakka digerbang sekolah.
“Iya, kenapa Shill?” tanya Cakka ketika melihat Shilla yang sedang bahagia – bahagianya.
“Riooo!” sahut Shilla dengan lompat – lompat.
“Rio? Emang kenapa  sama Rio? Kecelakaan?” tanya Cakka masih bingung.
“Ih! Pikiran loe kecelakaan melulu. Positive thinking dong!” balas Shilla manyun.
“Gitu – gitu loe gak mau kehilangan gue kan…” goda Cakka diselingi dengan tawa.
“Gak. Gue sudah gak akan takut buat kehilangan loe,” bantah Shilla dengan wajah tak berdosa.
“Loh, kenapa? Loe marah sama gue? Jangan lah…” kata Cakka lembut.
“Gak kok. Gue mau ngomong loe potong-potong melulu,” kata Shilla senyum.
“Ya udah. Ngomong sana,” kata Cakka akhirnya.
“Rio! Rio mau balik ke Jakarta! Gue seneng banget! Kayak gimana ya dia…” pikir Shilla dengan senyum dan tertawa sendiri.
“Oh. Itu… kapan dia balik?” tanya Cakka dengan suara berat.
“Besok lusa Ka” jawab Shilla dengan senyum. Cakka tertawa pelan dan memandang Shilla.
“Aduh… Masih lama Shill. Segitu hebohnya. Aneh kamu itu… hahaha” kata Cakka diselingi tawa. “Eh, masuk kelas yuk. Nanti keburu bel,” tambah Cakka ketika melihat jam tangannya.
“Ayo ” kata Shilla lalu menggandeng tangan Cakka dan pergi ke kelas mereka.

***

“Shilla… Liat PR kamu dong,” pinta Cakka dengan tersenyum manis. Shilla segera menyodorkan buku PR nya. “Thanks Shill,” kata Cakka dengan tersenyum. Ia segera duduk disamping Shilla dan menyalin PRnya.
“Selamat pagi anak-anak, sekarang keluarkan PR yang bapak kasih kemarin. Sudah dikerjakan bukan? Ayo dikumpulkan,” kata seseorang begitu masuk ke kelas. Cakka semakin cepat menulisnya dan tulisannya semakin jelek.
“Ayo Ka! Cepet,” kata Shilla tidak sabar. Ia takut guru iru marah dan menghukum mereka.
“Iya Shill. Nih. Sudah selesai,” kata Cakka lalu berdiri dari tempatnya duduk dan berjalan menuju meja guru. Shilla mengikuti Cakka lalu menyerahkan PRnya.
“Shilla, bisa kamu membantu saya?” tanya guru tersebut kepada Shilla.
“Bisa. Ada apa?” tanya Shilla begitu menyetujui permintaan guru yang bernama Dave.
“Tolong panggilkan Alvin dari kelas sebelah,” kata guru tersebut. Shilla segera beranjak dan pergi ke kelas sebelah. Shilla mengetuk pintu lalu masuk.
“Permisi Bu. Saya mau bertemu dengan Alvin. Pak Dave memanggilnya,” kata Shilla disertai anggukan sang guru. Shilla segera menuju tempat Alvin dan mengajaknya ke kelasnya. Mereka segera keluar dari kelas Alvin.
“Vin, kenalin, Gue Shilla,” kata Shilla manis. Alvin terpana dan pipinya merona merah. Alvin segera menutupi mukanya dan menenangkan perasaannya.
“Gue Alvin. Wah, senang ya bisa kenal sama loe,” kata Alvin senyum. Eh,  minta nomer loe dong,” kata Alvin tetap senyum. “Mana HP loe. Gue ketikin nomernya,” kata Alvin lagi. Shilla segera menyerahkan HP nya dan menunggu Alvin. “Nie Shill. Thanks ya. Bentar, gue missed call dulu,” kata Alvin lalu memencet tombol telpon. Alvin segera menyerahkan HP itu dan mengikuti Shilla. Tiba – tiba, Cakka muncul dan mengangetkan mereka.
“Shilla! Gila loe! Habis dari mana? Pak Dave nyariin. Manggil Alvin saja lama banget,” kata Cakka lalu menjewer telinga Shilla. Shilla tertawa lalu menyahut, “iya – iya Ka. Loe yang gila,” kata Shilla lalu menjulurkan lidahnya.
“Kacang – kacang… Oi, ada gue disini,” kata Alvin sambil bergurau.
“Ah, nanti dimarahi Pak Dave. Yuk cepetan!” kata Shilla membuyarkan percakapan kecil itu. Mereka berlari menuju kelas Shilla dan menemui Pak Dave.
“Terima kasih Shilla. Alvin, bapak mau berbicara sebentar diluar,” kata Pak Dave lalu berjalan keluar diikuti Alvin. Shilla dan Cakka segera duduk ke tempat duduknya.
“Shill, kamu tadi ndomongin apaan sama Alvin?” tanya Cakka dengan tatapan tajam.
“Apaan sih loe Ka. Pingin tahu saja. Urusan loe?” tanya Shilla jutek.
“Hei-hei, sabar. Aku cuman nanya,” kata Cakka dengan senyum.
“Iya – iya. Kita Cuma tuker – tukeran nomer HP doang,” jawab Shilla santai.
“Oooo…” jawab Cakka lalu fokus dengan pelajaran itu. Pak Dave pun masuk kelas dan memulai pelajaran.
Jam istirahat pun berbunyi, Shilla dan Cakka duduk di kantin. Mereka memakan bakso yang ada di kantin tersebut dengan lahap.
“Oh iya aku lupa kasih tau kamu, yang balik ke Jakarta bukan cuma Rio, tapi Ify dan Via juga mau balik. Wah, besok lusa kita bisa kumpul lagi bareng – bareng,” kata Shilla dengan senyum manisnya.
“Wah… Ify dan Via mau balik lagi ke Jakarta pasti karena kangen sama gue. Gue kan pantes buat dikangenin,” kata Cakka dengan tertawa.
“Yeeee… Nggak mungkin lah Ka… Ge-er amat sih loe. Tipe mereka bukan kamu” kata Shilla ikut teratwa.
“Kenapa tuh. Cemburu yaaaa…” goda Cakka dengan senyuman.
“What!? Jealous? NO!” sahut Shilla hingga semua orang menatap mereka. Shilla segera menutup mukanya. Tiba – tiba, ada yang memegang pundak Shilla.
“Shill?” kata seseorang dengan senyuman.
“Huaa… Eh kamu Vin. Hehehe… aku kira siapa,” kata Shilla lalu menatap Cakka.
“Shill, jealous – jealous apaan?” tanya Alvin lalu duduk disebelah Shilla.
“Loe denger?” tanya Shilla lalu pipinya merah.
“Ya iyalah Shill. Sampai pojok sini juga denger. Kamu sih pakai teriak – teriak,” kata Alvin lalu tertawa kecil. Shilla ikut tertawa lalu mengajak Alvin makan sama mereka. “Bareng aja Vin. Nnggak papa kok. Ya kan Ka?” kata Shilla disertai anggukan Cakka.
“Nggak ah. Bentar lagi juga mau bel. Aku duluan ya Ka, Shill,” kata Alvin lalu beranjak pergi. Shilla segera meneguk tetes terakhir minumannya lalu menarik Cakka.
“Hei, tarik – tarik saja. Emang kamu mau kemana?” tanya Cakka lalu ikut bersama Shilla.
“Ke kelas lah. Masa ke rumahku?” jawab Shilla enteng.

Cakka hanya mengangguk – angguk lalu berjalan menuju kelasnya. Mereka pun masuk kelas dan memulai pelajaran. Cakka berkumpul dengan teman – teman sekelasnya, seperti Ozy dan Debo. Ozy pun sama jayusnya seperti Cakka sehingga mereka sering melontarkan pertanyaan – pertanyaan aneh.
“Shill-shill, tebak deh. Hari ini Cakka pake celana dalam apa?” tanya Ozy lalu duduk ditempat Cakka.
“Mana kutahu,” kata Shilla enteng lalu mengambil pensilnya.
“Tebak dong!” pinta Ozy dengan wajah melas. “Pliss,” Ozy pun memohon kepada Shilla.
“Eng… Iya aku tebak. Apa ya. Biru?” tebak Shilla lalu menulis sesuatu dibukunya. Ozy hanya geleng – geleng kepala.
“Shill, kemarin kan celana dalamnya Cakka sudah biru. Masa biru lagi? Berarti celana dalamnya enggak pernah ganti dong,” goda Ozy lalu menatap Cakka lalu tertawa.
“Hahaha… Iya ya. Pertanyaanmu juga aneh Zy,” balas Shilla lalu menjulurkan lidahnya. “Merah kali?” tebak Shilla lagi.
“Stop! Nggak penting tahu! Ngomongi celana dalamku lagi! Aneh,” kata Cakka untuk menghentikan permainan konyol dan memalukan dirinya itu. Shilla tertawa lalu menutup bukunya.
“Buku apa itu Shill?” tanya Debo yang tiba – tiba muncul dari belakang Cakka.
“Ini Deb?” kata Shilla memegang buku bercover pink.
“Iya lah,” balas Debo.
“Ini novel. Punya Agnes Jessica,” jawab Shilla menunjukan nama pengarang dibawah. Debo hanhya meng-o kan jawaban Shilla. “Aku cuman nulis-nulis namaku disini. Biar ndak ilang,” tambah Shilla lalu mulai membaca novel tersebut.
“Kamu suka buku begituan?” tanya Ozy lalu merebut novel Shilla.
“Iya. Kenapa?” tanya Shilla lalu berusaha mengambil novelnya. “Zy, novelku dong,” pinta Shilla.
“Ah, aku nggak suka ginian,” kata Ozy lalu beranjak dari kursi Shilla. Shilla hanya mengangkat bahunya dan kembali membaca.

Bel pulang pun berbunyi. Cakka dan Shilla berjalan menuju rumah mereka masing – masing. Setelah mengantar Shilla, Cakka segera menuju kerumahnya. Ketika sampai, dia melihat ada taksi di depan rumahnya. Ia membuka pintu lalu melihat pintu taksi itu terbuka.

Siapakah itu? Apakah itu Rio dan temannya yang lain? Baca Part 2 nya ya… Jangan ketinggalan! Baca saja di account FB ini. Setelah baca, jangan lupa jempolnya ya. Kalau ndak ada like sama commentnya, ndak mau dilanjutin loh. Sori kalau kependekan :P Tag sendiri ya :) Thx 
Yang mana bakal sama Shilla? Cakka, Alvin atau Rio?